IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SMP ISLAMIC QON MANYAR GRESIK

Kata kunci: implementasi, kurikulum merdeka, kreativitas
Di Indonesia pengimlementasian kurikulum telah mengalami berbagai perubahan dan penyempurnaan. Pada tahun 2022, menteri pendidikan, Nadiem Makarim, telah meresmikan kurikulum merdeka yang bersifat fleksibel, berfokus pada materi mendasar dan pengembangan karakter, serta kompetensi siswa. Dalam kurikulum merdeka, guru diberikan kebebasan dalam mengembangkan kreativitas proses pembelajaran sehingga guru dapat menilai dan mengevaluasi apakah yang telah ia ajarkan bisa diterima dan dipraktekkan oleh siswa atau sebaliknya. SMP Islamic Qon merupakan satu-satunya sekolah swasta yang pertama kali menerapkan kurikulum merdeka yakni pada tahun 2021 sebagai sekolah penggerak. Maka dari itu peneliti melaksakan penelitian dengan fokus : (1) bagaimana implementasi kurikulum merdeka di SMP Islamic Qon? (2) bagaimana output implementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan kreativitas siswa?.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini yaitu Kepala sekolah SMP Islamic Qon, Waka kurikulum, wali kelas, guru pelajaran kelas dan siswa siswi SMP Islamic Qon. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan analisis data reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data yang mencakup triangulasi sumber, waktu, dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dalam pengimlementasian kurikulum merdeka di SMP Islamic Qon pada tahun ini telah memasuki tahun ke-3 dan diterapkan pada seluruh kelas 7, 8, dan 9 meskipun pada kelas 9 masih terikat pada kurikulum 2013 namun pembelajarannya menggunakan kurikulum merdeka. Tahapan pengimplementasian kurikulum merdeka itu terdiri dari 3 tahapan penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berupa penyusunan modul ajar, berbagai pelatihan yang diadakan baik untuk guru maupun siswa, asesmen diagnostik pada awal tahun ajaran, evaluasi berupa sharing dengan pendampingan Pelatih Ahli. (2) output dari implementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan kreativitas antara lain: siswa menjadi lebih tau mengenai potensi bakat yang dimilikinya, dapat terus mengembangkan potensi tersebut hingga mencapai taraf mahir, siswa menjadi mudah memahami teori sebab guru menjelaskan dengan metode yang singkat.