NILAI PENDIDIKAN DALAM SURAH AL-INSHIRAH PERSPEKTIF AL-MARAGHI

Kata Kunci: Pendidikan, al-Inshirah , al-Mara>ghi>.

Peran pendidikan di Indonesia sampai saat ini belumlah maksimal karena
masih banyak problem-problem yang belum terselesaikan di dunia pendidikan,
sehingga kualitas pendidikan yang masih jauh dari harapan, karena adanya
kesenjangan akses dan pendidikan antar provinsi dan daerah, menyebabkan
distribusi guru yang tidak merata, banyaknya kualitas lulusan yang rendah
sehingga berdampak pada dekadensi moral dan angka kriminalitas yang tinggi di
masyarakat. Fokus penelitian ini pada su>rah al-Inshirah yakni perspektif Ah}mad
Must}afa> al-Mara>ghi, karena al-Mara>ghi merupakan pioner munculnya tafsir
modern, kitabnya mengandung nilai tematik, humanis, menampakkan unsur hida’i
(petunjuk) Al-Qur’an, sistematika penulisannya komprehensif dan metodologis
(urut).
Adapun untuk memahami lebih mendalam tentang nilai pendidikan dalam
Su>rah al-Inshirah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana penafsiran tentang nilai pendidikan dalam su>rah al-Inshirah perspektif
Ah{mad Must{afa> al-Mara>ghi> ? 2. Bagaimana Implementasi nilai-nilai pendidikan
su>rah al-Inshirah dalam sistem pendidikan agama Islam perspektif Ah{mad
Must{afa> al-Mara>ghi>?
Penelitian ini, menggunakan penelitian kualitatif, pendekatan studi
kepustakaan (library research) dengan metode tematik tokoh yaitu
mengumpulkan sumber data primer kitab tafsir al-Mara>ghi> dan literatur lainnya
terkait nilai pendidikan, su>rah al-Inshirah dan berbagai karya ilmiah sebagai
penunjang (sumber data sekunder).
Hasil dari penelitian ini, bahwa Ah}mad Mus}t}afa> al-Mara<ghi> tidak
menyebutkan secara eksplisit mengenai nilai pendidikan dalam su>rah al-Inshirah,
namun penafsirannya mengarah pada nilai pendidikan, di antaranya 1). nilai
pendidikan aqidah (keimanan) yang tercermin dari sifat tawakal, 2). Nilai
pendidikan ubudiyyah: yaitu mengakui ke-Agungan Allah Swt, bersyukur dan
yakin pada karunia Allah Swt. 3). Nilai pendidikan akhlak yaitu bersyukur atas
nikmat Allah Swt dan sabar, 4). Nilai pendidikan kemasyarakatan: optimisme dan
kontinu. Nilai-nilai ini dapat di implementasikan dalam sistem pendidikan agama
Islam melalui berbagai cara, seperti menanamkan sikap syukur sejak dini, berdo’a,
zakat, menumbuhkan rasa optimisme, membiasakan menyelesaikan tugas tepat
waktu, mendidik untuk bersabar, dan bertawakal kepada Allah SWT. semua
amalan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten, dengan melibatkan
berbagai pihak, seperti guru, orang tua, dan masyarakat.