IMPLEMENTASI ZIKIR DALAM PERSPEKTIF FAKHR AL-DIN AL-RAZI TERHADAP KETENANGAN JIWA (KAJIAN KITAB MAFATIH AL-GHAYB)

Kata Kunci: Zikir, Fakhr Al-Dīn Al-Rāzī, Ketenangan Jiwa.

Jiwa manusia merupakan kunci pokok terhadap keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya. Tanpa jiwa yang sehat dan tenang akan sulit bagi manusia untuk memperoleh dan mencapai tujuan hidupnya. Zikir ini bertujuan untuk membalikkan keseluruhan karakter manusia dan mengalihkan perhatian utama seseorang dari dunia yang sudah sangat dicintai menuju akhirat yang sejauh ini belum dikenali sama sekali. Dengan sering berzikir baik dengan lisan maupun dengan hati akan diperoleh pengalaman batin yang mana tidak setiap orang mengalaminya. Dengan berzikir hijab yang ada dalam hati manusia yang selalu tersangkut pada materi akan terbuka dan menjadikan manusia yang selalu ridha dan pandai bersyukur atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang diperoleh olehnya, serta membersihkan hati manusia dan jiwa manusia dari segala jeleknya perbuatan dan sifat kebinatangan. Dari penelitian ini muncul berbagai persoalan, di antaranya: 1). Bagaimana pandangan Fakhr Al-Dīn Al-Rāzī dalam tafsir Mafātīh al-Ghayb tentang zikir 2). Apa saja yang dapat mempengaruhi tentang ketenangan jiwa.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka (library research). Adapun dalam metodenya, peneliti menggunakan metode tafsir tematik tokoh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Tafsir Mafātīh al-Ghayb, Tafsir Anwār al-Tanzīl Wa Asrāru Ta’wīl, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Azhar, tafsir Al-Ṭabari dan Tafsir Al-Miṣbāḥ.

Hasil penelitian ini, menurut fakhr al-din al- razi bahwa zikir bukan hanya pengulangan lafaz tertentu, tetapi melibatkan kesadaran hati yang mendalam terhadap kehadiran Allah. Dalam tafsirnya al-razi membahas zikir sebagai bentuk ibadah yang menyatukan aspek spiritual, mental, dan fisikal. Menurut al-razi zikir juga melibatkan beberapa elemen utama seperti: kesadaran dan kehadiran hati, peningkatan spiritual, pemurnian jiwa, fokus pada nama-nama Allah, dan keterkaitan dengan amal. Tujuan zikir tersebut adalah untuk membantu memperkuat keyakinan dan kepercayaan kepada Allah serta memberikan ketenangan dan kedamaian batin, dan juga berfungsi sebagai alat untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit spiritual seperti kesombongan, iri hati, dan cinta dunia yang berlebihan. Al-razi menekankan pentingnya kontinuitas dan keikhlasan dalam berzikir agar tujuan tersebut tercapai secara optimal.