PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN FIQIH MTS BAHRUL ULUM LAMONGAN

Kata Kunci: Cooperative Learning, Inkuiri Terbimbing, Berfikir Kritis
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran Fiqih bab Najis. Hal ini bermula dari pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat yang dapat berakibat kurangnya kemampuan siswa dalam berfikir kritis. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa adalah model pembelajaran cooperative learning berbasis inkuiri terbimbing. Karena dengan menggunakan model ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, mengembangkan pemahaman konsep, dan memperkuat keterampilan sosial mereka.Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk (1) Untuk mengetahui adakah pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning berbasis inquiri terbimbing dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. (2) untuk mengetahui berapa besar perbedaan nilai sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning berbasis inquiri terbimbing dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimental Design dengan tipe One Grup Pre-test Post-test. Penelitian ini menggunakan populasi yakni seluruh kelas VII yang berjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes, dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis datanya menggunakan rumus T-test.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Cooperative Learning berbasis inquiri terbimbing terhadap kemampuan berfikir kritis pada mata pelajaran Fiqih MTs Bahrul Ulum Lamongan. Dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel baik pada tt.ts.5%= 2,07 dan tt.ts.1%= 2,82. Maka dapat diketahui bahwa to lebih besar dari pada tt yaitu: 2,07<8,83>2,82. Dan perbedaan besaran nilai kemampuan berfikir kritis sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning berbasis inquiri terbimbing pada mata pelajaran Fiqih di MTs Bahrul Ulum Lamongan diketahui skor rata-rata pre-test 54,56522 dan hasil post-test menunjukkan rata-rata 78,26087 dan Koefisien Determinannya adalah 78%.