PERDAGANGAN DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF WAHBAH ZUHAILI (KAJIAN TAFSIR AL-MUNIR FI AL-AQIDAH WA AL-SYARIAH WA AL-MANHAJ)

Kata Kunci: Al-Qur’an, Perdagangan, Al-Munir.

Allah memberikan manusia anugrah rizki di muka bumi ini dengan beraneka ragam seperti rizki melalui perdagangan. Allah memberikan rizki melalui manusia agar bisa dapat memenuhi kehidupan sehari-harinya. Dalam hal ini Allah mengajarkan bagaimana cara melakukan perdagangan yang baik dan benar yang sesuai syariat-syariatnya, seperti halnya yang telah tertera dalam kitab suci Al-Qur’an. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang perdagangan menurut Wahbah Zuhaili didalam kitab Tafsir Al-Munir (2)Bagaimana konteksetual jual beli menurut Wahbah Zuhaili terhadap pedagang pada zaman sekarang disaat melakukan perdagangan.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan library research dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan peneliti ini adalah metode tafsir tahlili, yaitu suatu cara menafsirkan Al-Qur’an yang berusaha menjelaskan Al-Qur’an dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Al-Qur’an, serta memfokuskan pada seorang tokoh Wahbah Zuhaili dan di komperhensifkan dengan pemikiran yang lainnya.

Dalam Al-Qur’an perdagangan di sebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an , yakni sebanyak 23 kali. Perdagangan menurut Wahbah Zuhaili adalah suatu benda yang dilakukan secara tukar-menukar dengan benda. Adapun hukum-hukum sesuai syariat perdagangan harus dipatuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya riba, dan didalam perdagangan juga harus senantiasa selalu ingat kepada Allah SWT agar supaya perdagangan yang dilakukan pedagang menjadi berkah.