KONSEP TA'ARUF DALAM PERSPEKTIF MODERN (SURAT Al- HUJURAT AYAT 13)

ACHMAD IKHWAN BASYAR, 20200890334005 (2024) KONSEP TA'ARUF DALAM PERSPEKTIF MODERN (SURAT Al- HUJURAT AYAT 13). Other thesis, Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik.

[thumbnail of 1 COVER.pdf] Text
1 COVER.pdf - Cover Image

Download (131kB)
[thumbnail of 3 ABSTRAK BHS INDO & BHS ARAB.pdf] Text
3 ABSTRAK BHS INDO & BHS ARAB.pdf

Download (531kB)
[thumbnail of 6 BAB II KAJIAN TEORI.pdf] Text
6 BAB II KAJIAN TEORI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (957kB)
[thumbnail of ACHMAD IKHWAN BASYAR IQT-1.pdf] Text
ACHMAD IKHWAN BASYAR IQT-1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kata Kunci: Ta’aruf, Ibnu Katsir, Al-Qur’an (Al- hujurat ayat 13)
kebanyakan remaja saat ini ada beberapa diantaranya belum memahami ta’aruf dari segi makna. Mereka beranggapan bahwa ta’aruf sama dengan pacaran, yang sesuai dengan syari’at Islam, namun hal demikian sangat keliru adanya. Remaja saat ini pula lebih banyak yang tergiur dengan budaya westernisasi yang membuatnya salah dalam memahami arti dari kata ta’aruf.
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka yang menjadi masalah pokok pembahasan ini adalah: Bagaimanama makna ta’aruf dalam Al-Qur’an menurut Abu Al-Fida Ismail Ibn Amar Ibn Katsir Al-Qurasy Al-Dimasiqy dalam kitab tafsir Al-Qur’an Al-Adhim.,?, Bagaimana makna ta’aruf menurut tafsir modern dalam Q.S Al-Hujurat Ayat 13.,? Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk kategori penelitian kualitatif (library research).
Adapun dalam metodenya, penulis menggunakan metode tafsir tematik tokoh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an Al-adhim, tafsir fii Dzhilalil Qur’an karya Sayyid Qutub (w. 2003), tafsir munir karya Wahbah Az-Zuhaili (w. 2009), dan Tafsir Al-Azhar karya hamka.
Hasil penelitian yang di dapatkan oleh peneliti adalah mufassir modern bahwa ta’aruf tidak memandang dengan siapa, karena yang menjadi tolak ukur adalah ketakwaan manusia kepada allah SWT dan ini telah di jadikan dalil bagi malikiyah yaitu tidak mensyaratkan kafaah (kesepadanan) dalam pernikahan kecuali kafaah dalam beragama. Karena itu salah satu mufassir modern mengkritik adanya seorang anak bangsa syarifah tidak boleh nikah dengan laki-laki yang bukan sayid, walaupun laki-laki itu beragama baik dan berbudi luhur

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama
Agama > Tafsir Quran
Sosiologi Agama > Sosiologi Islam
Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Pustakawan UNKAFA
Date Deposited: 17 Dec 2024 07:27
Last Modified: 17 Dec 2024 07:49
URI: https://repository.unkafa.ac.id/id/eprint/65

Actions (login required)

View Item
View Item