MAHAR PERSPEKTIF AHMAD MUSTAFA AL-MARAGHI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ISLAM (KAJIAN KITAB TAFSIR AL-MARAGHI)

Kata kunci : Mahar, Al-Qur’an, Al-Mara>ghi>

Mahar dalam Islam adalah pemberian yang diberikan oleh calon suami kepada calon istri sebagai syarat sahnya pernikahan. Ini merupakan bagian dari ajaran Nabi Muhammad saw dan menunjukkan tanggung jawab suami terhadap istri dan keluarga yang akan dibentuk. Mahar tersebut dapat berupa harta, jasa, atau nilai simbolis, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak..

Penelitian ini akan membahas penafsiran mahar dalam perspektif Ahmad Mustafa al-Maraghi dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat Islam. Al-Maraghi memberikan pandangan mendalam tentang konsep mahar, termasuk nilai, tujuan, dan peranannya dalam pernikahan menurut Islam. Penelitian ini juga akan mengevaluasi bagaimana pandangan al-Maraghi tentang mahar tercermin dalam praktik sosial dan budaya masyarakat Muslim. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konsep mahar dalam Islam serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Adapun jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Dalam penelusuran ayat peneliti menggunakan pendekatan tematik konseptual, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penafsiran, peneliti menggunakan tematik tokoh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Sedangkan teknik yang digunakan dalam analisis data adalah metode deskriptif dan analisis.

Penafsiran mahar perspektif Ahmad Mustafa al-Maraghi adalah bahwasanya mahar bukan hanya tentang nilai materi, melainkan juga melambangkan komitmen, tanggung jawab, dan penghargaan suami terhadap istri dan keluarganya dalam pernikahan. Al-Maraghi menekankan bahwa mahar mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam Islam, menyoroti pentingnya hubungan yang adil, penuh toleransi, dan saling menghormati antara suami dan istri. Implementasi penafsiran ayat-ayat mahar ialah mewujudkan praktik mahar dan pernikahan yang adil, bermakna, dan penuh kasih sayang antara suami dan istri. Ini berarti bahwa nilai-nilai moral dan spiritual yang terkandung dalam konsep mahar harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan pernikahan, memastikan keseimbangan, kesetaraan, dan penghargaan yang saling menguatkan antara kedua belah pihak.