QORI`ATUZ ZUHRIA ALWI RAMADANI, 20200890203042 (2024) PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA GRESIK TERKAIT HAK WARIS ANAK LUAR NIKAH SETELAH KELUARNYA PUTUSAN MAHKAMAHK KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010. Other thesis, Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik.
1 COVER.pdf
Download (182kB)
3 ABSTRAK.pdf
Download (96kB)
7 BAB II KAJIAN TEORI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (300kB)
Full Text_S.1_SYARIAH_HUKUM KELUARGA ISLAM_20200089203042_QORI'ATUZ ZUHRIA ALWI RAMADANI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Kata Kunci: Pandangan Hakim, Hak Waris Anak Luar Nikah, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010
Pada kenyataannya, semenjak munculnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 telah memicu perombakan hukum di Indonesia terutama pada pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan Tahun 1974 yaitu mengenai status keperdataan anak yang bisa bersambung dengan ayah biologisnya. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 merupakan permohonan uji materi terhadap pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan yang diajukan oleh Machica Mochtar yang merasa hak konstitusionalnya dirugikan oleh pasal tersebut. Permasalahan anak luar nikah menjadi topik penting di kalangan masyarakat, hukum perdata serta hukum islam yang berkaitan dengan hak anak dalam pemenuhan nafkah hingga hak menjadi ahli waris. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana analisa hak waris anak luar dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010? 2) Bagaimana pandangan hakim Pengadilan Agama Gresik terhadap hak waris anak luar nikah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu suatu analisis data yang terdiri dari data deskriptif yakni ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri. Pendekatan yang penulis gunakan yaitu menggunakan pendekatan yuridis empiris atau dengan kata lain adalah pendekatan penelitian hukum sosiologis atau disebut pula dengan penelitian lapangan yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat. Sedangkan teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan hakim dalam menanggapi hak waris anak luar nikah pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 adalah anak luar nikah dalam artian pernikahan yang tidak dicatatkan atau pernikahan sirri ialah tidak mendapatkan warisan melainkan mendapat wasiat wajibah dari ayah biologisnya. Para hakim pengadilan agama gresik berpendapat bahwa status anak hasil kawin sirri ialah sama dengan anak luar nikah karena ia dianggap tidak memiliki kepastian hukum.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Hukum Peradilan Islam > Warisan |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Pustakawan UNKAFA |
Date Deposited: | 14 Dec 2024 07:21 |
Last Modified: | 15 Dec 2024 03:58 |
URI: | https://repository.unkafa.ac.id/id/eprint/38 |