PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA REHABILITASI NARKOBA DI PONDOK PESANTREN SABILUL HIKMAH MALANG

Kata Kunci: Penanaman Nilai, Rehabilitasi Narkoba
Permasalahan narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan bahan Adikatif lainnya) merupakan permasalahan nasional dan internasional, karena penyalahgunaannya akan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Drug atau narkoba merupakan musuh utama yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam rangka menghilangkan persediaan dan permintaan terhadap narkoba, apabila tidak menginginkan kehilangan sebuah generasi. Salah satu penyebab penggunaan narkoba adalah lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam diri manusia dan berakibat manusia tak bermoral. Masalah dalam penelitian ini adalah:(1) Apa saja nilai-nilai pendidikan agama Islam yang ditanamkan pengasuh pada santri korban rehabilitasi di pondok pesantren sabilul hikmah malang (2) Bagaimana proses penanaman nilai-nilai pendidikan agama islam pada pada santri rehabilitasi narkoba di pondok pesantren sabilul hikmah malang
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan ini digunakan untuk mendapat data yang mendalam dan bermakna tentang Penanaman nilai pendidikan agama islam pada rehabilitasi narkoba,Oleh sebab itu, proses penelitian ini diharapkan menghasilkan data-data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati untuk memberikan penjelasan tentang Apa saja nilai-nilai pendidikan agama Islam yang ditanamkan pengasuh pada santri korban penyalahgunaan narkoba dan bagaimana proses penanaman nilai-nilai pendidikan agama islam pada pada santri korban penyalahgunaan narkoba di pondok pesantren sabilul hikmah malang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Pendidikan agama islam yang diterapkan pengasuh diantanya Aqidah, Akhlak, Dan juga Syari’at. sedangkan proses penanaman nilai pendidikan agama islam melalui 3 tahapan yaitu pertama, tahap pembelajaran pada santri rehabilitasi yang dilakukan dengan sabar, telaten sesuai dengan kebutuhan santri rehabilitasi. Kedua, tahap pembentukan kesadaran dalam diri santri rehabilitasi narkoba yakni terbentuknya keinginan dalam diri santri untuk belajar dan melakukan hal-hal kebaikan. ketiga, tahap pembentukan kebiasaan yakni Santri rehabilitasi mampu untuk menjadi individu yang berinteraksi dengan masyarakat dan menjadi lebih religious, Santri rehabilitasi memiliki potensi yang lebih besar daripada masyarakat dan menjadi anak-anak normal, Santri memiliki pengaruh positif, yang lebih sopan dan lebih berpikir sebelum berbicara, santri sudah terbiasa melaksanakan kegiatan di pondok pesantren.