ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN TERHADAP CERAI GHOIB (Study kasus putusan nomer 0846/Pdt.G/2023/PA.Gs)

Kata Kunci: Hukum Islam, Perundang-Undangan, Cerai Gaib
Penelitian ini dilatar belakangi kasus cerai gaib di Pengadilan Agama Gresik
dalam putusan yang dikabulkan oleh hakim walaupun belum mencapai 2 tahun.
Padahal dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa syarat mengajukan cerai
dengan alasan pihak satu meninggalkan pihak lain haruslah 2 tahun berturut-turut.
Namun dengan hilang (gaib)nya salah satu pihak dalam rumah tangga
memunculkan beragam persoalan, diantaranya adalah tidak lagi adanya esensi
dasar dan tujuan perkawinan tidak lagi dapat diwujudkan, persoalan tentang status
pihak yang ditinggal menghilang tersebut, status anak, keperluan dan segala
macamnya tidak ada yang mengurus. Kewarisan pada anak juga menjadi korban
persoalan. Sehingga banyak istri yang ditinggal mengajukan gugatan kepada
suaminya yang gaib tersebut walaupun belum mencapai 2 tahun.Salah satunya
pada putusan pengadilan nomor 0864/Pdt.G/2023/PA.Gs, pengadilan mengabulkan
pengajuan gugatan hanyadengan menggunakan keterangan gaibdari lurah setempat.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan
(field research) karena dalam penelitian ini membutuhkan pengambilan data dari
objek penelitian berupawawancara kepada Majelis Hakim menggunakan
pendekatan yuridis-normatif dan sifat deskriptif-analitik dengan jenis data berupa
data kualitatif yang tidak perlu dikuantitatifkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap seorang istri yang menggugat
suaminya dengan alasan gaib tersebut ke Pengadilan Agama Gresik sudah sesuai
dengan hukum Islam dan hukum positif. Sebagaimana para fuqoha yang
membolehkan perpisahan karena gaib sepakat bahwa perkara perceraian karena
alasan demikian itu wajib diajukan ke pengadilan. Adapun pertimbangan Majelis
Hakim dalam memutus kasus cerai gaib yang belum mencapai 2 tahun tersebut
berdasarkan pasal 27 PP 9 tahun 1975, dalam pasal tersebut tidak ada batasan
dalam mengajukan cerai gaib selagi bukti-bukti dalam proses persidangan telah
memenuhi syarat formill dan materil.