INTERAKSI EDUKATIF GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI LAMONGAN

Kata Kunci :Interaksi edukatif guru, kepribadian siswa

Kurangnya interaksi antara guru dan siswa menimbulkan dampak negatif yang memerlukan penanganan serius dari berbagai pihak. Salah satu tantangan dalam menciptakan interaksi edukatif yang kondusif, berawal dari munculnya pemahaman pendidik terhadap kepribadian siswa. Melihat hal ini, semua pihak sekolah baik guru maupun siswa harus mampu membangun interaksi dan komunikasi dengan baik. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang berperan sebagai wahana pengembangan dan pembinaan sember daya manusia. Melalui sekolah siswa memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dalam bidang tertentu serta pembentukan kepribadian . Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana interaksi edukati guru Aqidah Akhlak dalam membentuk kepribadian siswa di SMP Islam Tanfirul Ghoyyi Lamongan (2) Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat proses interaksi edukatif guru Aqidah Akhlak dalam membentuk kepribadian siswa di SMP Islam Tanfirul Ghoyyi Lamongan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan ini digunakan untuk mendapat data yang mendalam dan bermakna tentang Iinteraksi edukatif guru aqidah akhak dalam membentuk kepribadian siswa. Oleh sebab itu, proses penelitian ini diharapkan menghasilkan data-data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari informan atau perilaku yang dapat diamati untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana interaksi edukatif guru aqidah akhlak dalam membentuk kepribadian siswa di SMP Islam Tanfirul Ghoyyi Lamongan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses interaksi edukatif guru Aqidah Akhlak dalam membentuk kepribadian siswa di SMP Islam Tanfirul Ghoyyi Lamongan melalui pendekatan interaksi secara langsung dengan siswa, guru mengajarkan nilai-nilai kepesantrenan melalui kegiatan yang ada, guru mengiplementasikan bentuk-bentuk interaksi edukatif dalam pembelajaran, mengajak siswa untuk saling berinteraksi dan bertegur sapa satu sama lain, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingungan sekolah, mereka juga memberi ruang untuk siswa yang ingin bertanya, mengutarakan pendapat atau sekedar sharing bersama. Guru juga mempertahankan keterbukaan tingkat komunikasi kepada siswa, serta menunjukkan perilaku positif sebagai contoh bagi mereka.