NILAI MORAL DALAM KISAH NABI NUH ALAIHISSALAM PERSPEKTIF AHMAD MUSTAFA AL-MARAGHI (KAJIAN TAFSIR AL-MARAGHI)

Kata Kunci: Nilai Moral, Kisah Nabi Nuh, Al-Maraghi
Manusia memiliki berbagai sikap dalam menghadapi cobaan atau ujian dari
Allah SWT. Ada yang beranggapan ujian tersebut adalah sebuah nikmat, sehingga
dengan adanya cobaan tersebut membuat manusia tersebut semakin giat beribadah.
Ada yang beranggapan cobaan tersebut pertanda sebuah petaka, sehingga ia
merasakan tekanan dan frustasi sampai berfikir jika ia bunuh diri maka semua
masalah akan terselesaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa buruknya moral yang
ia miliki. Maka, diperlukannya memiliki moral yang baik dalam menghadapi ujian
yang Allah SWT berikan. Dan agar memiliki moral yang baik maka perlu
mengambil pelajaran dari kisah Nabi-Nabi terdahulu, salah staunya yakni kisah
Nabi Nuh As. Nuh As adalah Nabi sekaligus Rasul utusan Allah SWT yang di
perintahkan untuk memimpin suatu kaum yang menyembah berhala. Nama
kaumnya yakni Bani Rasyib, kaum Nabi Nuh As juga kaum yang pertama kali
musyrik terhadap Allah SWT. Nilai moral yang terkandung dalam kisahnya Nabi
Nuh As ialah menunjukkan bawa memiliki kesabaran dalam menghadapi segala
hal, rasa syukur dari setiap keadaan, berbuat kebaikan pada semua orang, banyak
berdo’a, taat kepada Allah SWT dan menyerahkan segala kesulitan kepada-Nya
adalah sebuah keseharusan. Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana
penafsiran nilai moral dalam kisah Nabi Nuh As perspektif ahmad mustafa almaraghi
(2) bagaimana urgensi nilai moral dalam kisah Nabi Nuh As pada
kehidupan sehari-hari.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (library
research), yang menggunakan tematik tokoh. Adapun dalam metodenya, peneliti
menggunakan metode tafsir tematik tokoh. Sumber data yang digunakan yakni
berupa data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik yang digunakan dalam
analisis data adalah metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa al-Maraghi mempunyai pendapat
yang sesuai dengan para pendapat mufassir bi al-ra’yi, akan tetapi peneliti
berpendapat bahwa al-maraghi lebih banyak menafsirkan dan bahasanya yang
bagus mengenai ayat-ayat nilai moral dalam kisah Nuh As. Hal tersebut dapat
dilihat dari cara penelitian rangkaian kata dan penjelasan yang al-Maraghi rangkai
berbeda dengan mufassir lainya. Al-Maraghi mengatakan bahwa seorang yang
tidak menerima takdir dan berputus asa dalam menghadapi cobaan adalah orang
yang tidak mengutamakan sabar dan syukur.