TAWAKAL DALAM PERSPEKTIF PENAFSIRAN SUFISTIK IBNU AJIBAH (KAJIAN KITAB TAFSIR AL-BAHR AL-MADID FI TAFSIRI AL-QUR'AN AL-MAJID)

Kata Kunci: Tawakal, Ibnu Ajîbah, Tafsir Sufistik
Tawakal, atau penyerahan diri kepada Allah SWT, merupakan konsep sentral dalam sufisme. Bagi para sufi, tawakal bukan hanya sikap pasrah, tetapi juga sebuah keyakinan mendalam bahwa Allah SWT adalah Pencipta dan Pengatur segala sesuatu. Dalam kajian sufisme, tawakal dihubungkan dengan berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah ritual hingga interaksi sosial. Para sufi menekankan pentingnya tawakal dalam menghadapi cobaan dan rintangan hidup, serta dalam mencapai ketenangan dan kebahagiaan sejati. Fokus penelitian ini adalah kitab al-Bahr al-Madîd Fi Tafsîrî al-Qur’ân al-Majîd karya Ibnu Ajibah. Kitab ini merupakan kitab tafsir sufistik periode terakhir yang banyak mendapatkan pujian dari para ulama serta para akademisi intelektual, karena kitab tersebut berhasil menyajikan keharmonisan makna zahir dan batin dengan proposional. Ibnu Ajibah juga merupakan seorang mufassir modern asal Maroko yang memiliki corak tasawuf, tafsir ini menggunakan dua metodologi, yakni tasawuf amali dan filosofis. Tasawuf amali ini yang kemudian memberikan dampak yang signifikan dalam menemukan setiap hakikat ibadah.
Dari penelitian ini muncul berbagai persoalan, dintaranya; 1) Bagaimana penafsiran ayat tentang tawakal dalam perspektif Ibnu Ajibah?. 2) Bagaimana implementasi tawakal dalam kehidupan sosial?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka (library research). Adapun dalam metodenya, peneliti menggunakan metode tafsir tematik tokoh. Sumber data yang digunakan daam penelitian ini adalah kitab tafsîr al-Bahr al-Madîd Fi Tafsîrî al-Qur’ân al-Majîd
Hasil dari penelitian ini, bahwasannya tawakal menurut Ibnu Ajibah adalah beliau menjelaskan dalam kitabnya bahwa at-Tawakkul artinya mengandalkan kepada Allah SWT untuk memperoleh manfaat dan melestarikannya setelah apa yang terjadi, serta menolak bahaya, dan menaikkan kebahayaan tersebut maka itu adalah salah satu posisi tertinggi. Adapun implementasi tawakal dalam kehidupan sosial yaitu; tawakal itu bermakna sangat luas bukan hanya mencangkup pada berserah diri saja, maka dari itu tawakal ini sangatlah penting bagi kehidupan sosial manusia. Banyak hal yang tentu sulit diketahui oleh sebagian manusia tentang masalah tawakal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tasawuf yang diikuti Ibnu Ajibah adalah tasawuf amali.