KONSERVASI ALAM DALAM AL-QUR'AN (KAJIAN TAFSIR TEMATIK PERSPEKTIF KITAB TAFSIR AL-MARAGHY KARYA AHMAD MUSTAFA AL-MARAGHY)

Kata Kunci : Konservasi alam, Tafsi>r al-Mara>ghy, dan Tafsir Tematik.

Dewasa ini, bumi sebagai tempat yang ditinggali manusia dan makhluk-makhluk lainnya tengah mengalami kerusakan di berbagai tempat, tidak terkecuali di Indonesia. Banyak sekali terjadi bencana alam contohnya seperti tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan bencana lainnya. Dengan adanya fenomena-fenomena ini, peneliti mencoba menelitinya dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan konservasi alam dengan dilihat dari sudut pandang Tafsi>r al-Mara>ghy.

Dari penelitian ini muncul berbagai persoalan, diantaranya: 1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat konservasi alam dalam perspektif kitab tafsir al-Mara>ghy ?. 2) Bagaimana mengimplementasikan penafsiran ayat-ayat konservasi alam terhadap usaha-usaha manusia dalam melestarikan dan menjaga alam?

Adapun peneliti menggunakan metode tafsir mawd>u’i> atau tematik dengan menggunakan perspektif kitab Tafsi>r al-Mara>ghy karya Ah}mad Mus}t}afa> al-Mara>ghy. Kemudian jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menganalisis teks-teks atau dokumen dari buku, kitab, jurnal, makalah dan sumber-sumber lainnya.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa konservasi alam perspektif Kitab Tafsi>r al-Mara>ghy yang diperinci dalam beberapa ayat Al-Qur’an berisi makna: QS. al-A’ra>f [7]: 56, QS. al-Qas}a>s} [28]: 77, QS. S}a>d [38]: 27-28, berisi larangan atas perbuatan kerusakan di muka bumi, karena Allah Swt. telah menciptakannya dalam keadaan yang sebaik-baiknya, kemudian dalam QS. al-Ru>m [30]: 41, terdapat indikasi atau peringatan bahwa bencana alam di muka bumi ini disebabkan oleh kerusakan yang dilakukan manusia sendiri. Kemudian dalam ayat lain dijelaskan upaya konservasi alam untuk mengatasi bencana tersebut, antara lain penghijauan (reboisasi) dalam QS. al-An’a>m [6]: 99, menghidupkan tanah tandus (ih}ya' al-mawa>t) dalam QS. ya>si>n [36]: 33, dan menyadari tugas kekhalifahan dengan memakmurkan bumi serta tidak berbuat kerusakan yang dapat mendatangkan bencana alam lainnya dalam QS. al-Baqarah [2]: 29-30.